Perahu ini kayu, dia tak banyak pilihan. Sesederhana air yang mengalir ke muara. Tak pernah risau akan tersesat.
Lambat laun, dia akan berlabuh jua. Mendekat pada tepiannya. Merapat pada dermaganya.
Semoga saja.
Kemarin, aku melihat langit mendung.
Suara-suara alam menggelegar dari atas sana.
Deras, hujan jatuh.
Basah, menggenangi kerak bumi.
Ya, kemarin.
Kemarin takkan berulang tapi bukan berarti lekang.
Kemarin itu kelam maka esok haruslah terang.
Kemarin hanya ada ketakutan maka esok akan ada keberanian.
Kemarin jiwa-jiwa mati terkubur maka esok akan jadi hari kebangkitan para zombie.
Kemarin, hanyalah bayangan hitam yang menghantui.
Momok bagi mimpi-mimpi yang menjulang.
Kemarin, tenggelamkanlah bersama sesal. Terendap.
Kemarin, aku tidak akan pernah lupa.
Contact me :
trilisautami28@gmail.com