Opini

Belajar Bahasa Inggris Part 1 (Starter Pack)

18.04


Assalamu’alaikum..
Hai teman-teman !

Hari ini aku mau berbagi beberapa tips dan trik sederhana belajar bahasa inggris. Apakah harus  kursus dulu agar fasih berbahasa inggris. Apakah harus mengeluarkan biaya yang besar atau privat dengan guru professional agar fasih berkomunikasi dalam bahasa inggris ? Apakah lembaga kursus bisa menjamin kita menguasai bahasa inggris ? dan masih banyak apakah-apakah lainnya.
Disclaimer :
1.      Tulisan ini saya buat karena banyaknya pertanyaan yang masuk ke saya. Actually, I’m not an expert at all, but I can communicate in english well.
2.      Saya adalah seorang pengajar privat bahasa inggris, walaupun almamater kala itu mengesahkan sebagai seorang sarjana pertanian (background saya bukan sastra inggris, pendidikan bahasa inggris, atau sejenisnya ya).
3.      Tulisan ini saya buat tidak untuk mendiskredit pihak manapun. Saya hanya ingin meyampaikan tips-tips yang pernah dan masih saya terapkan sampai sekarang agar bisa fasih berbahasa inggris.

“Ica, dulu kamu belajar bahasa inggrisnya gimana ? katanya gak kursus”
“Ica, kok pronounciation-nya bagus ? kursus dimana dulu ?”
Begitulah kira-kira beberapa pertanyaan yang diungkapkan orang-orang kepada saya ketika mereka mendengar saya berbicara dalam bahasa inggris. Walapun saya bukan tergolong dalam orang yang jago, tapi teman-teman saya cukup mengandalkan saya dalam English-english-an hihi. Sejujurnya, saya selama ini tidak pernah kursus, pelajaran yang saya dapatkan basicnya hanya dari sekolah, selebihnya saya kembangkan sendiri dengan cara saya.
Sebelum kita masuk ke tips dan trik, siapkan terlebih dahulu starter pack yang pasti dan mungkin saja kita butuhkan. Apa saja itu ?
11.     Niat
Niat adalah yang paling utama dalam segala hal. Niat akan menuntun kita melangkah kedepan, perlahan tapi pasti. “Ica, aku mau ngumpulin niat dulu”, yaelah markonah ! susah kalo niat dikumpulin, bisa jadi gak kekumpul. Nyari niat dari ujung ke ujung, yang ada gak gerak-gerak, jalan di tempat. Stuck. Niat ga perlu diomongin apalagi disiarkan, kebanyakan ngomong biasanya lama atau malah gagal eksekusi. Begitu terbesit sekali, langsung niatkan aja dalam diri ingin belajar bahasa inggris. Jangan kelamaan mikir, lah wong cuma belajar loh nduk. Belajar kan sifatnya menyerap apa-apa yang dipelajari. Niatkan benar-benar ingin menuntut ilmu. Orang-orang yang menuntut ilmu itu Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. Ini bener ya, ada haditsnya, saya nggak ngarang. Adanya niat yang baik akan memudahkan kita untuk melangkah, meski berat, kita tahu kenapa kita harus tetap melangkah. Ketika langkah dalam menuntut ilmu diuji, niat yang akan membawa kita kembali pada jalur belajar kita. Alon-alon asal kelakon, intinya meski perlahan yang penting sampai pada tujuan. Niat yang bersih biasanya secara langsung akan membimbing kita pada cara yang bersih juga. Itulah kenapa, orang-orang yang belajar biasanya terlebih dulu membuang kesombongan dalam dirinya. Mengosongkan diri dari segala ‘kesongongan’ yang ada wkwk, jadi pas belajar benar-benar kosong dan siap menerima ilmu dari siapa saja. Biasanya niat ini diikuti dengan motivasi ya gengs. Kita bahas di point berikutnya.

22.   Motivasi
Motivasi adalah pengikut niat yang sejati.  Motivasi ini diperlukan agar kita lebih semangat. Ketika mulai lelah belajar, motivasi bisa jadi bala bantuan kedua (setelah niat tentunya). Saya dan teman-teman pasti pernah merasakan, kadang capek, tapi gak hapal-hapal. Sudah bolak balik lembaran, tapi nggak ngerti-ngerti. Ini wajar terjadi, karena kita manusia biasa. Nah tugas kita adalah menjaga endurance supaya niat belajar kita tetap menyala dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya motivasi. Motivasi bisa saja tumbuh dari orang terdekat, bisa juga dari sosok orang terkenal. Motivasi saya sendiri dalam belajar bahasa inggris adalah karena dulu waktu saya SD, abang saya pernah menertawakan saya saat mempraktikkan daily conversation. Ya mungkin waktu itu saya ada kesalahan dalam pengucapan, bisa jadi. Tapi hal itu justru memantik diri saya supaya belajar lebih giat lagi. Supaya bisa dan nggak salah lagi.

33.   Guru
Ketika belajar kita dianjurkan mempunyai seorang guru. Pun ketika teman-teman sudah punya buku panduan, teman-teman tetap butuh guru untuk bertanya. Karena buku adalah bahasa tulisan, beda cara berpikir bisa jadi beda persepsi. “Ica, apa harus bayar guru privat ?”, “Ica, apakah harus kursus di lembaga baru bisa bahasa ingris ?” oh.. tentu saja iya jika teman-teman punya budget lebih wkwk. Tapi karena disini saya menulis tips dan trik mandiri nan ekonomis belajar bahasa inggris, maka teman-teman bisa ganti alternatif lain. Misal, dengan bertanya pada orang yang kalian anggap lebih ilmunya. Bisa jadi teman sekelas, saudara, rekan kerja dll. Yang penting mereka sudah teruji lebih paham dan lebih menguasai. Perkara ini jadi lebih ekonomis ya, karena kita jadi gak perlu keluar uang. Tapi ya kalo nanya-nanya, mbok ya tahu waktu yang tepat, dan jangan sampai menggangu pekerjaan atau kegiatan yang bersangkutan. Ujung-ujungnya nanti malah nggak ditanggepin wkwk. “Ica, tapi aku ga punya temen yang pinter bahasa inggris, gimana dong ?”, hadehhh markonah zaman sekarang ada juga yang namanya gadget, teman online, gak pernah ketemu, misal kalian bergabung di grup whatsapp, sebuah online course, lah itu kan ada mentornya biasanya. Nah mentor online ini bisa jadi alternatif juga kalo sekiranya kita kesulitan atau bahkan ga punya ‘guru’ untuk bertanya. Jadi belajar bahasa inggris itu, mulainya ga melulu harus ada guru dulu, harus punya duit dulu baru belajar, nggak sama sekali. Belajar ya belajar wae, manfaatkan apa yang kita punya dan apa yang ada di sekeliling kita.

44.   Media Belajar
Ini relate dengan point ke 3 ya, teman-teman tetap butuh media, entah itu buku, internet, games, dan media belajar lainnya. Seperti yang sudah saya jelaskan barusan, teman-teman bisa gabung ke grup-grup belajar bahasa inggris, ada di whatsapp, facebook, dan lain-lain. Kalo nggak tahu, cari info, pokoknya teman-teman butuh media. Gak punya budget lebih ? ga masalah, cari grup-grup belajar gratis. Setahu saya ini udah banyak ya berseliweran di media sosial. Usahakan fasilitasi diri kalian dalam belajar. Saya sendiri punya seorang teman yang jago bahasa inggris hanya karena dia sedari kecil hobbby main Play station. Kalo saya sendiri gak main, emang gak suka aja wkwkwk. Intinya balik lagi cari media belajar yang menarik dan nyaman bagi teman-teman. Media belajar ini juga akan menguatkan teman-teman bahwasanya kalian tidak belajar sendirian, tapi ditemani oleh media dan kroco-kroconya dalam menuntut ilmu. Kalo belajar jangan galau, “Ica, aku nggak mau belajar ah, susah nggak ada temen”, ya cari temennya markonah ! intinya jangan banyak alasan dan mempersulit diri sendiri. Ini susah ya, aku juga masih belajar biar kuat sendirian wkwk. Tapi balik lagi ke niat di awal dan motivasi, insyaAllah kita bisa belajar meski ga bersama atau bahkan belum menemukan teman dalam belajar. Media belajar ga mesti yang lebay-lebay dan mahal-mahal, bisa yang gratisan ataupun yang bekas juga gapapa. Misal mau belajar grammar dari buku, teman-teman bisa pergi ke toko buku bekas, dan coba cari buku-buku atau majalah bekas, dan lain sebagainya. Karena setahu saya buku import itu memang mahal, jadi ya harap maklum. Atau bisa juga main ke perpustakaan terdekat, pinjem teman, sangat banyak jalan menuju roma, yang penting kita punya kemauan.

55.   Minder dan takut salah
Ini yang berulang kali sampai berapi-api mungkin saya omongin, “jangan minder dan jangan takut salah”. Kenapa harus minder ? namanya juga belajar. Belajar itu gak kenal umur, karena setiap waktu dalam fase kehidupan ini sebenarnya kita selalu dan selalu belajar, jadi ngapain minder ? slow aja. Juga, jangan pernah takut salah teman-teman. Salah itu wajar cuy, namanya juga sedang belajar. Yang pinter aja kadang masih suka salah kok. Sekarang tak tanya, emang ibumu bule ? emang ayahmu kalo di rumah ngomongnya pake bahasa inggris ? kan nggak. Lah wong orang tua kita 100 persen orang Indonesia. Ya wajarlah salah, karena bahasa inggris adalah bahasa kedua kita setelah bahasa Indonesia. Atau mungkin ada yang menganggap bahasa inggris sebagai bahasa ketiga atau malah keempatnya, setelah bahasa-bahasa daerah yang dia kuasai. Lah wong kadang yang mother tongue-nya bahasa inggris aja masih bisa salah grammar dan pengucapan, bule asli aja kadang masih ada yang berantakan grammarnya, yang blasteran aja kadang masih gagap kalo disuruh berbahasa inggris, apalagi kita ! wkwk Intinya, wes rapopo salah tulis atau salah ngomong bahasa inggris. Yang penting, kalo udah tahu salah langsung diperbaiki, jangan ngeyel. Dah gitu  wae.

66.   Jangan Malas
Ini penyakit manusia banget kayaknya, malas ! saya pun kadang masih suka malas wkwkwk ayo kita hindarkan, tinggalkan kemalasan ini. karena kalo malas, makin susah dan  makin lama bisanya. Keep going ! keep doing ! anti malas-malas club pokoknya. Kalau sudah malas sekali, akan malas untuk berikut-berikutnya. Jadi, jangan malas !

77.   Tawakal
Ini juga penting, sampai berbuih mulutku mengucapkan ini. Setelah belajar ya tawakal kuncinya. “Ica, aku capek udah belajar bahasa inggris 6 bulan tapi grammar masih berantakan”, et dah markonah cangkemmu ! yang namanya belajar itu ya berulang-ulang. Nggak ada yang sekali belajar itu langsung bisa, semuanya butuh proses ! dan satu lagi, proses belajar masing-masing orang itu berbeda, jangan disamain. Ada yang cepat hapal, ada yang lambat. Ada yang cepat nangkep ilmu, ada yang harus bolak-balik lembaran sampai lumutan baru menguasai. Adaaaaa…. Jadi jangan disama-samain ya. Kita berbeda dengan orang lain, dari segala sisi jelas berbeda. Maka dari itu, kuncinya adalah fokus. Alon-alon asal kelakon, gapapa lambat yang penting sampai tujuan, wes, titik. Nikmati proses belajarnya, ojo nesu-nesu. Kalau merasa lelah lari, coba berjalan, lelah jalan, coba merangkak, kalo lelah merangkak, coba istirahat sejenak. Inget lagi niatnya, motivasinya, udah sejauh apa proses belajarnya, sudah selelah ini masa mau berhenti ? istirahat sejenak gapapa, yang penting jangan kelamaan, karena semesta ini bergerak cuy, nanti kita ketinggalan. Istirahat berbeda dengan malas ya. Istirahat bisa dilakukan dengan cara mengurangi waktu atau intensitas belajar, bisa cari angin dulu dengan kegiatan lain tanpa melupakan aktivitas belajar kita ini. kalau sudah mulai baikan moodnya, kita kejerin lagi.

88.   Disiplin
Disiplin harus diterapkan pada diri sendiri, supaya kita terarah pada jalur yang kita tentukan. Disiplin waktu dan belajar juga akan memudahkan kita agar lebih konsisten pada apa-apa yang kita kerjakan. Disiplin dalam mengulang materi-materi yang sudah kita pelajari juga menjadi factor kunci penguasaan materi dan ketajaman ingatan dalam belajar. Masih banyak lagi yes manfaat disiplin, kalian semua pasti pada tahu.

Cukup sekian dulu untuk starter pack-nya. Tulisan ini sejatinya tidak untuk menggurui siapapun, melainkan pengingat untuk diri saya sendiri. Sebenernya mau tak tulisin sekalian tips dan trik belajarnya, tapi kepanjangan kalo semuanya di-share di satu post ini. Jadi tak bagi dua wae yo, besok atau lusa saya akan kembali dengan postingan selanjutnya.
Semoga tulisan ini bermanfaat man teman, semoga bisa menjadi pemantik sekaligus penyemangat bagi teman-teman yang ingin belajar bahasa inggris tapi malas, malu, dan lain sebagainya, ataupun bagi kalian yang sedang belajar hal lainnya. Satu alasan kenapa kita harus belajar bahasa inggris adalah bukan supaya dianggap pinter, tapi memang karena bahasa innggris ini sudah melekat dalam kehidupan kita sehari-hari. Jadi minimal kita paham dan bisa berkomunikasi dengan baik dan benar gengs (walaupun belum jago-jago amat gapapa). Mungkin itu ya, mohon maaf apabila ada kesalahan kata, kesamaan nama, dan lain-lain, insyaAllah tidak ada maksud apapun. See Ya !

Opini

New ways of Ramadhan

15.00


Assalamu’alaikum
hay teman-teman semua !

Akhirnya kembali lagi setelah sangat lama hiatus dari dunia blog. By the way, apa kabar semuanya ? manusia sedang dihadapkan dengan pandemi hebat, yang berhasil membuat lebih dari 2 juta orang terinfeksi. Wabah corona virus yang menyebabkan 180 ribu lebih orang kehilangan nyawa, di Indonesia sendiri hari ini (Minggu, 26 April 2020) sudah 720 orang dinyatakan wafat. Apakah bumi menangis ? menurut saya nggak, karena secara nggak langsung, wabah ini mampu membuat bumi sedikit bernapas lega. Selama ini dia lelah, lihat orang-orang berlomba membangun gedung tinggi, tapi hutan-hutan dibiarkan tak terurus, ditebangi tanpa pilih. Jalan-jalan dipenuhi asap mulai dari buangan kendaraan hingga asap rokok. Iya, sekarang waktunya bumi bernapas lega, menyembuhkan dirinya yang sakit. Jalanan lengang, kantor banyak diliburkan, hampir semua kegiatan di luar rumah diberhentikan sementara, bahkan mudik pun dilarang (tapi pulang kampung boleh kok wkwk). Banyak dampak yang ditimbulkan, baik positif dan negatif tentunya. Di titik ini, semakin kelihatan yang berkuasa di semesta, bukan Negara adidaya yang punya uang segambreng, tapi the one and only Allah SWT. Hal-hal dalam islam yang dianggap aneh oleh sebagian orang menjadi masuk akal. Tapi yang menyayat hati, wabah ini terjadi saat umat muslim menghadapi bulan suci ramadhan. Berkumpul bersama keluarga besar di rumah orang tua menjadi tradisi tak terbantahkan dari dulu hingga kini. Namun semenjak virus ini datang, berjabat tangan aja menjadi larangan keras, sebisa mungkin tidak menyentuh apapun sembarangan. Kembali lagi, selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa. Menjadi bahan untuk kita merenung dan introspeksi diri, apa saja yang sudah kita lakukan selama ini hingga Allah SWT mengirimkan ujian sebesar ini ? Entah ujian atau bahkan, mungkin ini adalah adzabNya, Wallahu’alam.

Sedih karena tidak bisa berkumpul lengkap dengan keluarga besar di bulan yang penuh ampunan pastinya. Sedih karena sholat berjamaa’ah di masjid saja sekarang dilarang, justru kita dianjurkan untuk sholat tarawih di rumah masing-masing. Sedih dan sulit, tapi janji Allah itu pasti. Setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Maka yang harus kita lakukan sekarang adalah lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta, lebih banyak berdo’a, beribadah, dan beramal shaleh. Saatnya memperbaiki diri dan berdua’an sama Allah, yang mungkin telah kita lalaikan di ramadhan atau tahun-tahun sebelumnya. Kejar hidayah dan pahala sebanyak-banyaknya.

Terus berdo’a yang terbaik untuk bumi dan semesta ini. Semoga Allah swt segera angkat seluruh penyakit dari dunia ini. Semoga yang sakit disembuhkan, yang sehat ditambah imunitasnya sehingga tak sakit. Jangan lupa berbagi dengan sesame yang membutuhkan, melihat wabah ini selain menyerang kesehatan, juga menyerang sisi perekonomian kita. Banyak hal-hal yang berada diluar jangkauan kita, namun nggak buat Allah Sang Pemilik Semesta. Maka senantiasa ingat Allah dan libatkan Dia dalam berbagai aktivitas kita.

Selamat menunaikan ibadah puasa.
Mohon maaf lahir dan batin.

Opini

YOU - Novel fiksi romance pertamaku di Wattpad :)

10.32


Preview :
"Lambat laun, dia akan berlabuh jua. Mendekat pada tepiannya. Merapat pada dermaganya. Jika aku berhak memilih, maka kau akan jadi labuhan terakhir bagi perahu ini. Aku temukan kau dermaga benderang di antara temaram. Semoga bukan sekedar mimpi di siang bolong atau halnya menanti pelangi di malam hari. Semoga saja..."
Begitulah kira-kira tulisan gadis 21 tahun itu di buku catatannya. Nissa ingin terus berlayar mengikuti arus, sesederhana air yang mengalir ke muara. Ia hanya berharap tak tersesat jauh. Sadar akan kesalahannya yang sudah terlanjur menakhodai perahu ini dengan hati bukan akal. 
Perasaannya mulai goyah, 
Apakah benar  orang itu yang selama ini dia cari ?
Apakah orang itu benar-benar satu rasa dengannya ?

Nissa tidak ingin berkutat dengan pertanyaan-pertanyaan itu, apalagi berkeras dengan jawaban iya. Namun mereka berhasil menjadi hantu di hati dan pikirannya. Sekarang ia hanya ingin terbebas dari semua itu, menjalani hidup sebagaimana gadis normal lainnya. 

Sedalam apapun, rasa penasaran itu tetap tidak akan bisa membunuhnya. Sebaliknya, ia justru tidak ingin tahu jika pada akhirnya laki-laki itu memang bukan takdirnya. Sekali lagi, ia berharap segalanya mengalir ...
**********************************************
Baca Novel Fiksi pertamaku di Wattpad !
YOU
https://www.wattpad.com/user/trilisautami




Opini

Skincare Import, Halal Gak Sih ?

22.42


Assalamu’alaikum…
Hai semuanya !

Akhirnya aku kembali lagi dengan postingan yang hopefully will be useful for us. Di postingan kali ini, aku bakal membahas beauty-beauty-an, lebih spesifiknya yaitu skincare. Yey ! (Yang skincare addict angkat tangan !). Kali ini kita bahasnya agak sedikit kompleks ya, termasuk dari segi ke-halal-an si produk, karena beberapa produk skincare yang pernah aku pake juga ada yang berasal dari brand luar negeri yang nggak ada merk halalnya. Terutama 1 tahun terakhir ini aku lagi cinta-cintanya sama skincare asal negeri ginseng, Korea Selatan. Udah tau pasti kan ya… skincare yang kece-kece dari sana. :D

Sebenernya beberapa bulan lalu, aku sempat kurang yakin juga sama beberapa produknya, “ini skincare halal nggak ya ? Kan nggak ada merk halalnya :’(…“. Sampai akhirnya aku putusin buat  ninggalin produk dari negeri ginseng itu dan beralih pake skincare lokal yang udah jelas ada label halalnya, kayak wardah dan mustika ratu. Tapi ya begitulah ya.., beberapa produk wardah ternyata nggak cocok di kulitku. Setiap aku pake night cream wardah (semua varian ya.. baik yang lightening ataupun white secret), muka aku panas dan merah. Ya nggak terlalu iritasi parah sih, cuma lumayan sakit juga kalo aku terusin tiap malam L Tapi untuk day cream-nya, facial foam, sama facial scrub. Aku cinta banget sama wardah ! J Di postingan berikutnya aku bakal buat review-review lengkapnya. :) 

Nah itu… some products are matched, but some are not. Namanya juga kulit ya, pasti bakal beda-beda reaksinya, baik itu di aku ataupun di kalian semua. Kayak yang aku bilang tadi, aku lagi jatuh cinta banget sama produk korea, karena hampir semua produk yang pernah aku cobain itu cocok. Stress nggak sih ? :’D Tapi ya karena itu tadi, pada saat lagi cinta-cintanya ama itu produk, aku mulai kepikiran, “ skincare korea yang kupake itu sebenernya halal nggak sih ? “. Padahal waktu itu aku baruuu aja  ‘meracuni’ sahabatku untuk pake skincare korea juga, karena aku tau beberapa produk yang aku cobain terbukti bagus. Sebut saja inisialnya, NORA. Wkwkwkwk.. 
Yes, saat aku mutusin untuk berhenti pake skincare korea, saat itu juga aku ‘ngeracunin’ nora untuk ikutan 'berhenti'. Padahal waktu itu beberapa produk dia baru beli, baru pakenya sebentar :D wkwkwk  (Untuk nora, apabila kamu membaca ini, maapin gua. Setelah riset panjang akhirnya aku nemuin jawabannya, tentang halal dan tidaknya produk-produk skincare korea yang pernah aku pake :’D). Jadi ceritanya setelah dilema dan kegalauan panjang, the result is revealed now ! Haha

Oke, dari pada kepanjangan, mendingan kita langsung aja ya…

But wait…, aku mau ngasih tau dulu kalo dalam menulis postingan ini, aku merujuk dari beberapa sumber yang insyaa Allah valid. But still…, correct me if I’m wrong, I am just a human.  J

Berdasarkan fatwa MUI tentang standard kehalalan produk kosmetika dan penggunaannya, ada beberapa point yang sangat krusial dan jadi perhatian khusus. Berikut bagiannya, selengkapnya bisa cek disini.

FYI, kosmetik itu ada 2 macam yaitu make up (riasan) dan skincare (perawatan). Kita akan concern untuk kedua-duanya disini.




Dari ketentuan yang tertera, bisa kita simpulin bahwa produk kecantikan atau kosmetik yang mengandung atau melibatkan gen babi dan manusia itu diharamkan, sekalipun itu hanya berupa mikroba hasil rekayasa genetikanya aja, hukumnya tetap haram. Kemudian, produk kosmetik yang menggunakan bahan dari turunan hewan halal (berupa lemak atau lainnya) yang tidak diketahui cara penyembelihannya hukumnya makruh tahrim, sehingga harus dihindari. Nah.. produk-produk yang menggunakan bahan dari mikrobial yang tidak diketahui media pertumbuhan mikrobanya apakah dari babi atau bukan, harus dihindari ‘sampai ada kejelasan tentang kehalalan dan kesucian bahannya’.

Yes.. itu diaaa…

Sebagian dari kalian mungkin bakal mikir, “kenapa kosmetik harus halal ? kan nggak dimakan ?”

Well gengs, kosmetik itu walaupun nggak dimakan, tapi tetep bisa nyerap di tubuh, sekalipun dia bentuknya sabun, kayak facial foam misalnya, sekalipun dicuci dengan air, pasti bakal tetap nyerap di kulit kita. Jadi ada baiknya kita tetap menjaga diri ya gengs. Selengkapnya, kenapa kita harus pake kosmetik yang halal bisa kalian baca disini. 

Balik lagi, apakah kosmetik-kosmetik import termasuk dalam produk yang harus dihindari menurut fatwa MUI atau justru aman untuk digunain a.k.a halal ? We’ll see…

Kosmetik import, seperti The Body Shop (UK), Nature Republic (Korea), Innisfree (Korea), Laneige (Korea), Biore (Jepang), Skin aqua (Jepang) dll yang nggak mempunyai label halal MUI, otomatis kita harus mencari tau sendiri informasi lengkap tentang produk-produknya. Beberapa parameter yang harus-kudu-mesti menjadi fokus kita dalam mencari detail kehalalannya adalah perusahaan kosmetik tersebut haruslah mengeluarkan produk yang ‘vegan’ dan ‘cruelty free’. Vegan berarti brand kosmetik tersebut sama sekali tidak menggunakan bahan-bahan dasar yang berasal dari hewan. Bahkan mereka nggak akan menggunakan beeswax, susu, madu, lanolin atau collagen dalam kosmetiknya. Kosmetik vegan berarti 100% bahan-bahannya berasal dari tumbuhan. Selain tidak menggunakan bahan dasar dari hewan, produk kosmetiknya tidak boleh dicobakan ke hewan sama sekali ! Sedangkan Cruelty free maksudnya yaitu brand tersebut tidak pernah melakukan percobaan terhadap hewan atau biasa disebut animal testing.  Jadi, simpelnya brand kosmetik yang vegan sudah bebas dari cruelty free dan proses produksinya pun tidak melibatkan hewan sama sekali (dilansir dari editorial femaledaily.com, boleh klik disini untuk lebih jelas). Tapi produk yang meng-claim cruelty free belom tentu vegan ya gengs. Jadi harus benar-benar hati-hati J

Nah.. selain dua lisensi tersebut, ada lagi perusahaan kosmetik yang meng-claim produknya ‘vegetarian’. Eitss..., vegetarian berbeda ya dengan vegan :) Kosmetik vegetarian, yaitu perusahaan kosmetik tersebut produk-produknya tidak menggunakan bahan dasar hewan (seperti gen atau mikrobialnya) tapi biasanya masih menggunakan hasil-hasil dari hewan, seperti beeswax, susu, dan madu. Dalam kasus kosmetik vegetarian ini, kita masih bisa memilah-milah produk yang aman dan halal kandungannya dengan mencermati ingredients produknya.

Nah.. terkait keamanan ini, sebelumnya juga sudah banyak blogger-blogger muslimah lain yang membahas tentang ini ya. 

Beberapa dari kalian pasti bakal nanya, “gimana caranya nge-cek produk kosmetik itu vegan atau vegetarian atau cruelty free ?”.

Caranya, kita bisa cari informasi lewat website resminya, karena biasanya tertulis jelas claim dan licence-nya disana. Kemudian seperti yang aku bilang tadi, lihat dengan seksama ingredients produk, sebenernya agak ribet ya kalo harus diliat satu-satu karena pasti bakal banyak istilah-istilah kimia yang kita nggak ngerti tapi kita harus tetap kepo cari tau. Kalo ada istilah yang agak mencurigakan atau masih kurang jelas, kita bisa langsung tanya dengan ngirimin email ke perusahaan kosmetik tersebut (customer care-nya). Mereka akan ngasih tau secara jelas dan rinci di balasan emailnya nanti. Kayak beberapa teman di forum femaledaily.com yang nge-email langsung customer care beberapa brand kosmetik korea karena masih ragu dengan ingredients-nya. Semuanya dijelasin secara lengkap (temen-temen tersebut bahkan me-screenshot balasan email-nya dan di-post di forum femaledaily.com). Brand-brand tersebut akan sangat jujur dalam memberikan keterangan dan ingredients produk. Mulai dari produk-produk yang aman dari zat-zat hewani sampai beberapa varian produk yang memang terbukti mengandung glycerine dari babi, atau bahan-bahan lain dari hewan yang dilarang syariat islam. Seperti brand Innisfree, sudah ‘free animal-originated-ingredients’, tapi... ada 5 produk yang mereka dengan jujur bilang, bahwa produk tersebut mengandung bahan yang berasal dari hewan. Mau tau apa ? Check out di postingan aku selanjutnya ya. Hehe. Insyaa Allah hanya 5 produk  tersebut, selebihnya… Aman. Nah… produk-produk Innisfree yang lain tersebut memang sampai saat ini belum mendapat sertifikasi halal dari MUI ya, tapi beberapa produk sudah mendapatkan sertifikasi halal dari Malaysia (Yeyyyy…. ! akan aku bahas di postingan selanjutnya  juga nih…)

Ada beberapa kemungkinan, bisa jadi sedang dalam proses (ehehe..) atau memang karena perusahaan tersebut tidak terlalu concern pada hal itu (namanya juga kosmetik luar ya, muslim di tempat produksinya masih minoritas, jadi mereka nggak terlalu menghiraukan itu).

Sampai disini, pasti ada beberapa dari kalian yang masih mikir, “kenapa masih mau ribet-ribet cari tau tentang kehalalan kosmetik luar sih ? Padahal di Indonesia kan udah ada kosmetik dengan label halal.”

Nah.. aku paham banget untuk statement itu. Tapi kalo dari aku pribadi, pertama yang harus kita tau dan perhatikan, Indonesia hanyalah sebagian kecil dari belahan dunia ini. Indonesia udah enak, semua-semua udah ada label halal (umumnya lebih mudah dicari). Tapi bukan berarti kita nggak boleh nyari tau apakah yang tidak berlabel halal MUI tersebut sepenuhnya diharamkan atau seperti apa kan ? Ini bisa jadi pengetahuan penting bagi kita ya, seandainya kita (mungkin) kedepannya akan berpergian ke luar negeri, entah itu hanya untuk vacation, atau malah mungkin akan tinggal disana untuk waktu yang cukup lama (misal sekolah atau kerja dan lain-lain). Ini bakal sangat bermanfaat juga loh… kalo pun bukan kita, mungkin teman kita atau saudara kita. Bisa aja kan ? Intinya untuk ilmu, nggak akan ada yang sia-sia J

FYI, banyak juga produk-produk di Indonesia yang memang tidak ada label halalnya, tapi sudah tersertifikasi halal MUI ya. Bisa cek disini :)

Terus kedua, pernah nggak sih ngebayangin saudara-saudara kita sesama muslim kita di Benua Amerika, Eropa, Afrika, Australia dll, yang emang asli orang sana, gimana cara mereka nyari kosmetik yang halal ? terutama skincare. Kek yang aku bilang tadi, di luar negeri kan agak susah  nemuin barang berlabel halal apalagi untuk kosmetik. Perusahaan disana nggak terlalu concern  dengan ada atau nggaknya label halal karena muslim memang minoritas disana. Saudara-saudara kita disana nggak akan nemuin wardah atau zoya atau mustika ratu atau brand-brand lain yang sudah berlabel halal berserakan kek di Indonesia. Maka dari itu, perlu adanya pengetahuan tentang ini. Kita termasuk beruntung ya tinggal di Indonesia, jadi nggak terlalu sulit. Alhamdulillah… J

Ketiga, kalo dari aku pribadi yang emang hobby skincare, suka banget gonta-ganti dan nyobain produk-produk baru baik dari brand lokal ataupun luar, pengetahuan ini penting banget. Kek yang aku bilang tadi, karena sejujurnya nggak semua brand lokal itu cocok di kulitku. Meskipun ketidakcocokan itu nggak sampe buat kulitku iritasi yang parah, tapi tetap aja kerasa reaksinya di kulitku. Itulah kenapa kadang masih suka nyari-nyari sampe ketemu yang cocok, gitu loh…  hehe

Nah… selain ketakutan adanya lemak babi di produk skincare, pasti dari kalian banyak yang sanksi juga dengan kandungan alkohol di kosmetik. Well, untuk produk yang mengandung alkohol, diperbolehkan asal alkohol yang digunakan pada produk tersebut bukan berasal dari industri khamr J Cek fatwa MUI tentang alkohol di kosmetik dengan klik disini.

Jadi begitu ya gengs, intinya sih lebih cermat aja. Tapi… kalo kalian bener-bener ragu sama produknya sebaiknya tinggalkan, tapi kalo udah baca-baca beberapa petunjuk di atas tadi, dan udah benar-benar memastikan sendiri, dan… kamunya merasa yakin produk itu aman dipakai. Ya silahkan, ini kembali lagi di diri kita masing-masing ya...

Banyak juga muslimah yang pake dan buat review tentang kosmetik import ya, terutama produk skincare. Salah satunya kalian bisa cek di instagram.com/kinans.review. Itu adalah second account dari mbak Kinanti Setiawan, beliau juga skincare addict loh. :D Selain itu bisa juga gabung di forum.femaledaily.com untuk ketemu sama temen-temen lain dari seuruh Indonesia yang juga hobby ngomomgin skincare :D

Untuk postingan berikutnya aku bakal me-review produk skincare yang pernah aku cobain nih. Baik dari segi kualitasnya dan reaksinya di kulitku, juga segi kehalalan-nya. Sekali lagi aku hanyalah manusia biasa yang punya khilaf dan salah, jadi jangan ragu-ragu buat komen kalo ada pendapat lain ya... Kita bisa sekalian sharing ilmu :) 

See you on the next post ! :D

Salam Skincare !
Lisa <3





Opini

Kartini Millenial : Bukan Hanya Publisitas, tapi Kesadaran Peran

15.46

Assalamu'alaikum.....
Hai semua !
Kalo kemarin aku menceritakan kegalauan tentang 'mau ngapain setelah wisuda', maka pada postingan kali ini aku mau bahas tentang Kartini's Day.  
Bulan April ini keknya emang jadi bulannya 'perempuan indonesia'. Well, tanggal 21 April kemarin kita baru aja memperingati Hari Kartini, seorang tokoh pahlawan perempuan Indonesia yang cukup terkenal dan berpengaruh. Perjuangan kartini yang elegan dengan basis politik dan diplomasi pada masa kolonial, berhasil membuat perempuan-perempuan Indonesia pada masa itu mendapatkan haknya, hak untuk bersekolah, mengenyam pendidikan setara dengan laki-laki dan lain-lain. 
Tanpa mengurasi rasa cinta kasih kita pada pahlawan perempuan Indonesia lainnya, yang juga dengan tenaga, harta dan pikirannya memperjuangkan hak perempuan dan bangsa Indonesia. Sosok seperti Tjut Nyak Dien, Dewi Sartika, Keumala Hayati, Tjut Meutia, Nyai Ahmad Dahlan dll yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, atau bahkan tak sempat tercatat oleh sejarah. Semoga Allah senantiasa memberikan tempat terbaik bagi para pahlawan yang telah mendahului kita. Aamiin... :)



Well, dulu ibu Kartini berjuang menegakkan emansipasi wanita karena memang pada zaman kolonial dulu, akses perempuan untuk berkembang itu terbatas. Kalo kita bandingkan dengan zaman sekarang, tentunya sangat jauh berbeda ya gengs. Berkat usaha para pahlawan Indonesia terdahulu, perempuan Indonesia bisa berkembang lebih baik saat ini. Lihat aja sekarang, ada camat, bupati, walikota, anggota legislatif, menteri, bahkan Indonesia sempat dipimpin oleh presiden perempuan. Hal-hal tersebut merupakan bagian dari efek emansipasi wanita yang pernah diperjuangkan sebelumnya oleh para pahlawan kita. 

Nah.. terus gimana perempuan Indonesia saat ini ?
Apakah kita sudah benar-benar menghargai hak-hak yang diperjuangkan oleh ibu Kartini dan kawan-kawannya dulu ?
Apakah kita sudah benar-benar menerapkan 'emansipasi wanita' yang digaung-gaungkan itu ? 

Kalo dilihat dari potret perempuan Indonesia pada umumnya saat ini, banyak yang sudah memaknai emansipasi dengan baik, tapi banyak juga yang belum. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata emansipasi  berarti pembebasan dari perbudakan. Ya.. terbebas dari 'perbudakan'. Pasti kalian banyak yang mikir, "ya sekarang kan udah bukan zaman rodi atau romusha lagi, udah gak ada yang namanya perbudakan", atau... "sekarang mah perempuan Indonesia udah bebas merdeka, udah gak kek dulu".
Ya ya ya... mungkin sekarang kita udah lepas dari perbudakan kek zaman kolonial dulu, tapi hal itu nggak lantas buat kita terlepas dari perbudakan yang lainnya, apalagi di zaman yang penuh dengan teknologi dan terang benderang kek gini.

Kita hidup di era 2000-an, yang beberapa orang menyebutnya dengan era 'millenium', tapi sayangnya sekarang kita udah nggak ketemu sama 'Panji si Manusia Millenium' (ya.. kaleee... -__- hehe). Maka dari itu, kita juga sering disebut-sebut sebagai para generasi millennial. Yang lebih suka baca via internet, bukannya koran. Yang lebih seruan chatting via social media , ketimbang ketemu langsung. Yang hobby berkomentar di akun social media orang lain. Yang lebih bangga mendapat banyak likers dan followers karena gaya hidup yang mewah ala konglomerat, ketimbang melakukan hal positif dan bermanfaat orang lain (or do nothing for people around them). Well, inilah KITA.. Kita para millennials yang hidup di era millennium. Ya.. walaupun gak semua dari kita terpengaruh sama yang namanya gadget, tapi sedikit banyak gadget sudah mempengaruhi hidup kita (lah... bingung gak lu ? -__- hehe)

Percaya nggak percaya, teknologi udah approach kita sampe segitunya loh guys, sampe-sampe kadang kita nggak sadar kalo kita udah jadi budak teknologi, budaknya gadget. Ini parah guys ! Seriously parah !
Gadget yang bernyawa aja sedang udah bisa ngatur kita, gimana ke tahun-tahun berikutnya nanti ? :'(
Sekarang gak perlu lagi ada rodi sama romusha, lah gadget aja udah cukup buat kita lupa sama waktu, lupa sama tugas, lupa sama orangtua, bahkan lupa sama diri kita sendiri sebagai manusia. Ya... walaupun gak semua orang kena dampak negatif dari perbudakan gadget, tapi banyak juga saudara-saudara kita diluar sana yang hidupnya rusak gegara gadget. Ya... Alhamdulillah kalo masih ada yang bisa memanfaatkan gadget untuk hal yang positif, tapi tetep aja masih banyak juga yang gunain gadget untuk hal-hal yang negatif. Ya Allah semoga kita semua masuk di golongan yang pertama ya guys... :')

Karena aku lagi ngomongin kartini's day, dan kebetulan juga aku seorang perempuan, maka postinganku juga akan ngebahas tentang perempuan ya. Perempuan-perempuan millennial atau kita sebut aja Kartini millennial.
Sebenernya udah seberapa jauh sih kita menghargai diri kita sendiri sebagai seorang perempuan ?
Seperti yang aku bilang di atas, sadar gak sih kalo kita sekarang terkadang lebih mementingkan publisitas. Yang penting nge-top, yang penting banyak followers, yang penting a, yang penting b, gak tau dah apa yang kita kerjain itu sebenernya positif atau negatif. Ini yang kadang kita kelupaan guys, Ibu kartini dan pahlawan perempuan Indonesia lainnya itu memperjuangkan emansipasi adalah untuk membuat kita supaya bisa berkarya dan bermanfaat lebih banyak lagi. Well.., publisitas itu baik, tapi untuk hal-hal yang positif ya guys. Sadar gak sih kalo dalam hidup kita ini juga ada hak orang lain ? Orang lain berhak menerima manfaat dari kita loh...

Selain itu, kita juga kelupaan memanfaatkan peran kita sebagai seorang perempuan. Kalo kita adalah seorang pelajar perempuan, maka belajarlah dengan baik, bahagiakan dan banggakan orang tuamu dengan prestasi. Kalo kita adalah seorang guru, maka ajarkanlah anak-anak didik kita dengan penuh keikhlasan, ajarkan mereka berpakaian yang rapi, ajarkan mereka mengenal kodratnya sebagai seorang hamba Allah. Kalo kita adalah seorang istri, maka pastikan apapun yang kita berikan untuk keluarga kita adalah yang terbaik. Kalo kita adalah perempuan yang dikaruniai harta yang berlebih dari Allah, maka sedekahkan sebagiannya. Kalo kita adalah perempuan biasa yang masih merasa hidupnya pas-pasan, maka bersedekahlah dengan memberikan senyuman untuk orang disekitar. Kalo kita adalah seorang perempuan, alumni perguruan tinggi ataupun SMA biasa yang memiliki tetangga yang belum mampu membiayai anak-anaknya bersekolah, maka bantu mereka dengan membagikan sedikit ilmu yang pernah kita kecap. Dan masih banyak "kalo-kalo' lainnya lagi guys :')

Kita ini generasi millennial bukan generasi milea. Milea mah digombalin dikit, langsung berbunga-bunga, hatinya udah kek taman bunga (*ps : Maaf untuk para penggemar Dilan dan Milea :D). Perempuan itu harusnya kuat dengan realitas hidup yang ada. Kartini Millenial itu seharusnya mampu memanfaatkan gadget dengan baik dan untuk hal-hal yang bermanfaat aja hehe .
Pernah denger gak sih, "Wanita itu tiang Negara", kalo tiangnya aja udah rusak, gimana dengan negaranya coba. Gimana dengan Indonesia ? :'(
Well.. selagi kita masih punya kesempatan, yok.. berbuat lebih banyak. Kita harus inget sama peran kita sebagai seorang perempuan. Tentunya masing-masing dari kita punya peran yang beda-beda, entah itu peran kecil atau peran besar, maksimalkan yokkk... :)

Mungkin cukup itu postingan dari aku bahas tentang kartini millennial, semoga bermanfaat ya..
Kalo ada kata-kata yang salah ataupun menyinggung aku mohon maaf yang sebesar-besarnya ya, semoga ini bisa jadi bahan renungan dan pengingat buat kita semua..
Yang jelas, para pahlawan kita terdahulu udah banyak ngorbanin waktu, tenaga, pikiran, harta bahkan darah mereka guys, supaya kita bisa hidup bahagia kek sekarang. Jadi, menghargai jasa mereka dengan jadi kartini millennial juga bias jadi salah satu cara menghargai jasa-jasa mereka. Terlebih lagi merawat Indonesia dengan lebih baik. C U.... #lotsoflove

Wassalamu'alaikum..

Stay Happy !
 Lisa











Opini

Mau ngapain setelah wisuda ?

11.26

Assalamu'alaikum..
By the way, ini adalah postingan yang sebenernya nggak terlalu penting-penting amat. wkwk
Nggak ding, ini penting menurut aku. hehe

Pertama, aku ingin menyapa para pembaca dimanapun kalian berada, yang aku yakin mampir kesini karena nyasar gegara judul besar blog ku ada kata-kata 'journal'-nya, atau mungkin juga karena iseng-iseng yang nggak berhadiah.

Kedua, kalo kalian termasuk dalam golongan orang-orang yang baru pertama kali mampir kesini, aku ucapkan thank you udah mau mampir dan selamat datang. Kalo kalian termasuk dalam golongan orang-orang yang pernah mampir atau mungkin pembaca setia (nggak mungkin setia, karena aku sendiri juga jaraaannnggg banget nge-post), aku mau ngucapin selamat datang kembali...

Ok..
Kali ini, aku punya kabar !
Yak, setelah 10 semester ada di kampus, akhirnya aku berhasil juga meraih gelar sarjana pertanian. Perjuangan super panjang, penuh lika-liku, mengharu-biru, luar biasa, bisa terlewati. Exactly, I am super duper happy. Alhamdulillah Allah bless me.. :) Btw, Terima kasih untuk semua orang yang sudah dukung dan turut ngebantu aku selama kuliah di Universitas Sriwijaya. Akhirnya aku lulusss juga hehe :D




Terus pertanyaannya adalah..
Mau ngapain setelah wisuda ? #thinkhard

Ini bakal jadi salah satu kegamangan orang-orang setelah sumringah di hari wisudanya.
Mau ngapain ya abis ini ?
Mau kerja dimana ya ?
Mau kerja sesuai bidang keilmuan atau sesuai hobby aja ya ?
Yap ! ini juga jadi kebimbangan berat bagi aku sampai hari ini. Aku adalah seorang sarjana pertanian, majornya di Agroekoteknologi, Ilmu Tanah. Jujur aja, untuk dapat pekerjaan di perusahaan yang sesuai dengan majorku ini cukup sulit. Kenapa ? karena rata-rata perusahaan meng-hire laki-laki, perempuan mahh jaraanggg banget. Ada sih beberapa, tapi nggak banyak.

Well... ini masih jadi bahan berpikir buat aku. Disatu sisi, aku ingin banget mengaplikasikan ilmu yang udah aku dapet di bangku kuliah dengan bekerja sesuai major atau jurusanku. Tapi, di sisi lain aku juga punya keinginan buat explore diri. Aku pengen gali lebih dalam lagi bakat-bakat yang ada dalam diri. Contohnya, aku hobby ngelukis, desain, dll, aku pengen banget mendalami itu semua. Bahkan bekerja di bidang itu atau malah menciptakan lapangan kerja dari sana. Siapa yang nggak suka sama hobby yang dibayar ? ^^

"Mau S2 atau nikah dulu ?"
Hmm... sebenernya ini bukan pilihan menurutku pribadi. Well, karna aku bukan orang yang ambisius, cenderung ngalir aja kek air tapi juga gak sederas air terjun, aku lebih suka ngejawabnya dengan, "Mana yang dikasih sama Allah SWT lebih dulu aja.. Kalo ada kesempatan buat S2 hayukk, kalo jodoh yang datang duluan juga hayukkk..". Intinya kalo dari aku mah, jangan pernah berhenti ikhtiar dan memperbaiki diri. Memperbaiki diri disini lebih general loh gengs, bukan memperbaiki diri gegara mau dapet jodoh yang baik aja. Lebih dari itu. Memperbaiki diri biar Allah SWT makin sayang sama kita. Disayang Allah kan kita bisa dapet semuanya, kalo disayang sama manusia paling cuma dapet puisi atau bunga atau kalo nggak cokelat :P
Intinya menomorsatukan Allah ketimbang yang lainnya, tapi Usaha dan DO'A nya tetep kenceng :)

Yahh.. inilah cerita aku setelah sekian lama nggak nge-post. Kalo kata Kajol sama Shah Rukh Khan, hidup ini emang Kabhi Kushi Kabhi Gham (yang nggak tau artinya cari sendiri :P). Dah, gitu aja .

Komen dibawah ya, kalo ada yang lagi galau juga :)
Thank U ^^

Wassalamu'alaikum...

Opini

Antara Aku, Kamu, dan UKT

23.56

Assalamu’alaikum wr. wb.
Hai semuanya !
Balik lagi dengan aku.
Gimana kabarnya kalian semua ? Apakah UKT masih mencekik kalian ? (dudududu….) :D
Well, pada postingan kali ini kita akan bahas topik yang lebih seru. Kalo sebelumnya aku udah ceritain tentang siapa UKT sebenernya, maka sekarang aku mau ngajakin kalian ngobrol tentang chemistry antara aku dan UKT. Antara kamu dan UKT.
Antara aku dan kamu. Ya begitulah pokoknya ya.. wkwk


Sebelumnya aku udah kenalin ke kalian, siapa sih UKT itu ? terus gimana sih dia ?
Jadi kalian udah pada bisa nilai sendiri ya gengs. Tapi kalo masih ada dari kalian yang belum kenal atau kalian baru pertama kali mampir di postinganku yang satu ini, tenang aja, kalian bisa kenalan dulu dengan dia dengan cara, klik disini.

So, hubunganku sama si UKT ini sebenernya baik-baik aja selama 8 semester ini, kita belum ada masalah nih. Tapi ya itu, semenjak masuk ke semester 9, mulai ada bau-bau konflik. Baunya menyengat, membuncah dan membabibuta. Hehe

Kalo menurut pandanganku sendiri, bayar uang kuliah itu emang udah jadi kewajiban kita sebagai seorang mahasiswa. Bahkan untuk kita yang menerima beasiswa dari pemerintah pun, mereka juga berkewajiban untuk handel uang perkuliahan kita, jadi kita tinggal terima beres.  Aku juga paham banget, kalo dalam uang kuliah yang kita bayarkan setiap semesternya itu, udah include untuk ngebayar a, b, c, d, dan e, intinya semua hal yang bisa menunjang dan mendukung kita selama menimba ilmu di kampus. Nah.. itu yang aku omongin uang kuliah ya, bukan uang kuliah tunggal (UKT).
Kalo dibandingin dengan sistem sebelumnya, yaitu sistem SPMA, menurut aku, keduanya sama-sama punya kekurangan dan kelebihan. So, agak sulit juga kalo aku disuruh milih sistem mana yang lebih baik. Aku yakin, pemerintah pasti juga udah berpikir keras banget ketika mereka mau ngubah sistem SPMA menjadi sistem UKT. Well, orang-orang yang ada di kursi sana, pastilah bukan orang sembarangan, yang asal-asalan ya gengs.
Oke, mulai dari sini, kita akan fokus ngomongin UKT ya, jangan ngomongin SPMA lagi. Karena keseringan mengingat-ingat masa lalu itu nggak baik gengs, kita harus bisa move on dan menatap masa depan. Kalo sesekali aja noleh ke belakang nggak apa-apa, asal jangan keterusan, ntar nabrak. Hee
Lah.. terus masalahnya apa sih si UKT ini ? UKT-nya sih nggak masalah, cuman mahal aja. :’D
Well, kita tahu kalo hitung-hitungan UKT ini ditetapin sesuai Unit Cost-nya masing-masing, terus dibagi 8 semester, jadilah besaran UKT per semesternya yang kita harus bayar. Tapi, UKT setiap mahasiswa bisa aja beda gengs, seperti yang kita tahu, karena disesuaikan lagi dengan kondisi perekonomian keluarga. Ada 8 varian level biaya, sehingga diharapin bisa saling subsidi silang.
Nah… terus balik lagi nih gengs, antara aku dan UKT. Masalahnya kan, sekarang aku dan temen-temenku yang lain kan udah masuk semester 9, rata-rata lagi pada ngerjain skripsi semua. Terus apa kita masih harus bayar lagi ? harusnya kan nggak ya, karena unit cost di awal tadi kan udah mencakup biaya perkuliahan secara menyuluruh, dan emang cuma dibagi sampe 8 semester aja. Lah.. 8 semesternya udah lewat, UKT-nya juga udah dibayar semua, berarti ngapain dong kita bayaran lagi gengs ? (ini serius nanya ya)
Kalo kalian satu pikiran dengan aku, pasti kita sama-sama punya tanda tanya yang besar di kepala nih. Mau dikemanain dana yang lebih, yang bakal kita bayar itu ?
Menurut kalian perlu nggak sih ada transparansi dana UKT itu ? atau cuma aku aja yang kepo  ?

Well, aku juga jadi kepo nih.
Apa pendapat kalian kalo UKT semester 9 ini tetep harus dibayar full ? nggak ada diskon sama sekali dari kampus.
Kalo aku pribadi, jujur, pertama pastinya ngenes banget. Terus yang kedua, menurut aku ini bakal jadi cambuk banget buat kalian yang baca postingan ini, yang setingkat dibawah aku. Atau malah dua tingkat dibawahku, atau malah tiga tingkat dibawah aku, atau mahasiswa baru nantinya. Pasti akan ter-frame secara nggak langsung di kepala kalian, buat nyelesain studi secepat-cepatnya atau semester 8 udah lulus gitu. Karena pasti kalian nggak mau kan nyusahin orang tua lagi, untuk bayar UKT semester 9 yang full padahal cuma ambil skripsi doang. Pasti kalian bakal mikir buat belajar terus di kelas, pulang ke rumah, terus besoknya ke kampus lagi, pulang lagi ke rumah, begitu terus sampe lulus 4 tahun atau malah kurang dari 4 tahun. Pasti kalian bakal mikir-mikir ulang deh, kalo mau ikut kegiatan lain selain dari belajar di kelas, kayak UKM, Organisasi-organisasi mahasiswa, kompetisi-kompetisi, social project atau bahkan exchange program, karena takut kegiatan-kegiatan itu malah bakal ganggu atau ngurangin waktu belajar kalian di kelas. Lebih ekstrim lagi, kalo kalian sampe mikir kegiatan-kegiatan kayak gitu nggak penting dan nggak bermanfaat, padahal sebenernya bagus banget untuk mengembangkan softskill dan potensi yang ada di diri kalian. Ya nggak ? Kalian bakal mikir kayak gitu nggak ?
Hehe aku nggak mau su’udzon ya.

Well, secara nggak langsung, pikiran-pikiran kayak gitu bisa aja menghinggapi kalian suatu saat gengs, dan ngejar-ngejar kalian kayak hantu supaya cepat lulus.  

 Tuh kan… UKT semester 9 ternyata bener-bener bikin pusing dan banyak ulah. Mending dihilangin aja ya nggak ? :D

Oke, mungkin cukup itu dulu obrolan kita ya gengs. By the way, aku mau tau juga nih pendapat kalian kalo UKT semester 9 ini masih harus full dibayar dan nggak ada diskon sedikitpun.
Yang punya akun google dan sejenisnya bisa komen di bawah ya.
See Ya on the next post^^

#UKTSemester9
#UKTUnsri

#AntaraAkuKamuDanUKT

Opini

Tentang UKT ???

15.20

Assalamu’alaikum wr. wb..
Hai teman-teman semuanya !
It’s been a long time I’d never see you guys since my last post.
So, pada postingan kali ini aku akan berbagi sedikit cerita tentang problematika UKT alias Uang Kuliah Tunggal yang ada di kampusku.
By the way, yang belum tahu atau kenal aku, mari kita kenalan dulu, karena tak kenal maka tak sayang hehe…
My name is Tri Lisa Utami, just call me Lisa. Aku adalah mahasiswi semester 9, Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya. Salam kenal !



Udah pada tahu kan UKT itu apaan ? Yes, kayak yang aku udah kasih tau diatas, UKT adalah singkatan dari uang kuliah tunggal. Semuanya pasti pada tahu, bahwasannya sistem UKT ini dirancang untuk menggantikan sistem SPP semenjak dikeluarkan dan disahkannya Permendikbud No. 55 tahun 2013. Kebijakan ini diklaim pemerintah, sebagai kebijakan yang baik, dimana pembayaran uang kuliah mahasiswa akan disesuaikan dengan keadaan ekonomi keluarga dan subsidi silang dengan 8 level biaya.

Terus, apakah ada kendala setelah sistem UKT ini diterapkan di kampus-kampus negeri di seluruh Indonesia ? Jawabannya adalah YES, indeed ! Pada tahun pertama penerapan sistem UKT, banyak banget permasalahan yang muncul, nggak hanya di Unsri aja, bahkan di kampus-kampus besar di Jawa juga ngerasain hal yang sama. Pada tahun 2014 lalu contohnya, di Unsri sendiri, terjadi aksi demo besar-besaran di dalam kampus (By the way, aku liat sendiri lautan manusia pake almamater kuning lagi ngepung gedung baru di Fakultas Teknik, karena waktu itu jajaran rektorat sedang mengadakan peresmian disana). 
Kenapa hal itu bisa terjadi ? Karena ternyata ada sekitar 103 orang mahasiswa yang terancam Drop Out karena nggak mampu bayar UKT yang besarannya nggak main-main gengs. Audiensi-audiensi dengan pihak rektorat udah berkali-kali dilakuin, tapi ya itu tadi, karena memang nggak menemukan titik tengah, sampai akhirnya pecah jadi aksi demo besar-besaran.
Tapi Alhamdulillah banget.. karena adanya aksi tadi, terbukalah ruang untuk mengajukan penurunan UKT bagi mahasiswa angkatan 2013. Jadi, pada saat itu mahasiswa-mahasiswa yang mau mengajukan penurunan UKT, kemudian didata, dan diverifikasi ulang. Alhamdulillah lagi.. banyak dari temen-temenku yang UKT-nya turun, walaupun ada juga yang nggak. Hehe..Jadi gitu sejarahnya..

Nah… seiring berjalannya waktu, sistem UKT ini nggak hanya ‘bikin ulah’ sampe tahun itu aja gengs, buktinya hampir setiap semester, selalu ada aja puluhan mahasiswa yang masih kesulitan membayar UKT. Alhasil dilakukanlah penangguhan waktu pembayaran uang kuliah dari rektorat, bahkan beberapa kali dilakukan penggalangan dana untuk bantu ngeringanin beban teman-teman yang belum bisa bayar UKT. Itu terjadi di ‘setiap semester’, catet ya, di ‘setiap semester’.

Terus kenapa aku baru nulis tentang UKT sekarang ? Apakah aku telat ngebahas tentang sistem UKT yang udah berjalan 4 tahun ini ? pasti kalian ada yang mikir gitu.
Well, kali ini problemnya beda gengs, kita nggak akan cuma ngeliat adik-adik tingkat yang kesulitan bayar UKT di semester ini. Tapi juga, kita bakal liat gimana kemudian sistem UKT ini bekerja pada mahasiswa angkatan 2013 (notabenenya sebagai generasi pertama penerapan sistem UKT ini), yang masih harus berada di kampus, nambah semester karena masih harus ngerjain tugas akhir alias skripsweet (re:skripsi). Ya, kayak aku gini :’D

Yes, indeed ! Aku mahasiswa semester 9, by the way, aku nggak sendirian ya, karena banyak dari temen-temen angkatan 2013 lainnya yang belum lulus juga. Kami harus bayar UKT gengs, dan kabarnya UKT yang harus dibayarkan ini jumlahnya ‘full’. Padahal ya, menurut survey yang udah dilakuin oleh temen—temen BEM KM Unsri, dari sekitar 1643 tanggapan mahasiswa, 98,4% diantaranya menolak untuk membayar UKT full di semester 9.

Dan pasti kalian pada nanya, kenapa nolak bayar UKT full ? Kan masih di kampus, harusnya tetap bayar full dong UKT-nya ?
Well, ada beberapa alasan gengs. Pertama, berdasarkan survey, ada 73,4% yang menyatakan berkemungkinan mengambil semester 9.  Kedua, berdasarkan survey, ada 78,1% yang mengambil skripsi di kartu rencana studi mahasiswa di semester 9. Ketiga, aku akan jelasin sedikit tentang hitung-hitungan bayar UKT berdasarkan penyusunan unit cost. Untuk yang ketiga ini, harap disimak dan dibaca baik-baik ya, karena bakalan sedikit serius. Hehe

Melalui Permendikbud No. 55 tahun 2013, pemerintah telah menetapkan besarnya biaya kuliah tunggal (BKT) dan Uang Kuliah Tunggal (UKT) untuk perguruan tinggi negeri. UKT adalah besaran biaya yang harus dibayarkan oleh mahasiswa pada setiap semesternya berdasarkan kemampuan perekonomian keluarga untuk meringankan beban mahasiswa terhadap pembiayaan pendidikan. 
Ini yang aku bilang tadi, bahwasannya lewat sistem UKT dengan 8 level berbeda ini, pemerintah ngarepin bisa ngadain subsidi silang.

Nah.. sedangkan BKT adalah keseluruhan biaya operasional setiap mahasiswa per semester pada suatu program studi. Perhitungan BKT ini, didasarkan pada biaya langsung (BL) dan biaya tidak langsung (BTL) setelah dikurangi biaya non-operasional dan biaya rutin. UKT sendiri, merupakan hasil dari perhitungan BKT dikurangi BOPTN yang disubsidi oleh pemerintah. Besaran UKT akan ditentukan pada saat mahasiswa melakukan verifikasi UKT. Besaran UKT akan digolongkan berdasarkan hasil verifikasi yang dilakukan oleh tim verifikator dengan mempertimbangkan pendapatan orang tua dan kondisi ekonomi orang tua, serta fasilitas yang dimiliki.

Panjang ya ? tenang gengs, belum selesai, itu baru intronya aja. Ibarat lagu, sekarang kita masuk ke bagian verse-nya.
Dalam bahan presentasi permendikbud tentang penyusunan Unit Cost (Biaya Langsung + Biaya Tidak Langsung), dijelaskan bahwa satuan UC atau BKT akan dibagi dengan angka 8 yang menunjukkan lamanya pembelajaran. Contohnya, sebuah prodi dengan unit cost sebesar Rp 84.981.342,-. Apabila dibagi dengan 4 tahun seperti yang terkutip dalam SSBOPTN maka nilai UC mahasiswa pertahun adalah Rp 21.245.335,- dan apabila nilai UC dibagi dengan jumlah semester (8 semester) maka mendapatkan UC per semester sebesar Rp 10.622.668,-.

Jadi, kalo dibandingin dengan sistem SPMA, harusnya akumulasi UKT sampai semester 8 untuk sarjana atau 6 semester untuk diploma ini udah ngelunasin biaya pendidikan, mulai dari uang gedung (uang pangkal) dan seluruh SKS buat kelulusan (rata-rata 144 SKS untuk S1 dan 110 SKS untuk diploma). Perhitungan BKT ataupun UKT ini dengan jenjang 8 semster untuk sarjana dan 6 semester untuk diploma ini diperkuat dalam Pedoman Penyusunan Standar Satuan Biaya Operasioanl Pendidikan Tinggi Negeri (SSBOPTN) yang dikeluarin oleh Dikti. Jadi nggak asal-asalan ya gengs…
Nah.. tadi udah intro, terus verse, sekarang kita masuk ke bagian reff lagu UKT ini.

Masih ada yang mau nanya kenapa mahasiswa semester 9 pada nolak bayar UKT full ?
Yes, kayak yang udah aku bilang tadi, mahasiswa semester 9 alias angkatan 2013 saat ini, mayoritas lagi ngambil skripsi semua. Mungkin masih ada juga yang ngambil mata kuliah tapi aku yakin jumlahnya pasti nggak banyak, liat aja hasil survey yang aku bilang tadi.
Nah… Lagi pada ngerjain skripsi, nambah semester, nambah biaya juga kan ? Biaya penelitian buat skripsi, biaya kosan, biaya hidup (apalagi yang anak kosan), biaya transportasi (terutama yang PP Palembang-Indralaya), banyak banget gengs biayanya. By the way, itu uang semua loh, bukan daun. :’D

Kalo kita mau bayar lagi UKT (apalagi jumlahnya full), pasti tambah ngebebanin orang tua kan ? Ya nggak ? Makanya kita minta bapak rektor nurunin UKT semester 9 jadi 50% aja gitu.
Sekarang pasti kalian pada bilang, kenapa nggak lulus cepet aja ? Kenapa nggak kuliah 4 tahun aja udah bisa lulus ?
Well, nasib orang mah beda-beda, ada yang mulus banget, ada yang berliku-liku dikit, ada yang naik turun gunung lewati lembah. Kita mah cuma bisa berusaha dan berdoa kan ? Hasilnya Allah lagi yang tentuin.
Kita mah berusaha banget buat ngebanggain orang tua biar bisa berprestasi di kampus plus wisuda tepat waktu (4 tahun), tapi balik lagi itu tadi. Ngerjain skripsi nggak gampang loh gengs, beneran. Nah… buat adik-adik tingkat, ntar bakal ngerasain gimana sensasi skripsweet yang sebenernya. Nah.. itu juga, gimana kalo kalian sekarang ada di posisinya angkatan 2013 ? Gundah gulana kah ? atau bahagia-bahagia aja ?
Mungkin, sebagian dari kalian bakal mikir, nggak masalah bayar UKT full, secara ke kampus aja bawa Mercy (Eh, btw, ada nggak ?) Lah.. yang sebagian lagi gimana ? Pasti ada yang merasa kesulitan gengs..
Sekali lagi, ini bukan masalah angkatan 2013 atau mahasiswa semester 9 doang, tapi ini adalah masalah kita bersama. Masa’ ada temen yang kesulitan kita nggak mau bantu ? Ini kebetulan aja loh pas banget momentum penerapan sistem UKT ini pas di angkatan 2013. Ntar yang adik-adik tingkat juga bakal ngerasain hal yang sama pastinya tahun depan. 

Well, kalo kita nggak bisa melembutkan hati bapak dan ibu kita di rektorat untuk nurunin UKT semester 9 jadi 50% aja, bakal lebih sulit lagi usaha di tahun depan, malah kemungkinan 'nggak bisa sama sekali'. 

So, setelah tahu tentang hal ini apakah kalian bakal diem aja ??? We’ll see…


*PS : Ini opiniku, mana opinimu ?
#BukanCurhat
#tentangUKT
#UKTSemester9  

C U on the next post !
Stay cool !

Wassalamu'alaikum wr. wb.