Ya ya ya... mungkin sekarang kita udah lepas dari perbudakan kek zaman kolonial dulu, tapi hal itu nggak lantas buat kita terlepas dari perbudakan yang lainnya, apalagi di zaman yang penuh dengan teknologi dan terang benderang kek gini.
Kita hidup di era 2000-an, yang beberapa orang menyebutnya dengan era 'millenium', tapi sayangnya sekarang kita udah nggak ketemu sama 'Panji si Manusia Millenium' (ya.. kaleee... -__- hehe). Maka dari itu, kita juga sering disebut-sebut sebagai para generasi millennial. Yang lebih suka baca via internet, bukannya koran. Yang lebih seruan chatting via social media , ketimbang ketemu langsung. Yang hobby berkomentar di akun social media orang lain. Yang lebih bangga mendapat banyak likers dan followers karena gaya hidup yang mewah ala konglomerat, ketimbang melakukan hal positif dan bermanfaat orang lain (or do nothing for people around them). Well, inilah KITA.. Kita para millennials yang hidup di era millennium. Ya.. walaupun gak semua dari kita terpengaruh sama yang namanya gadget, tapi sedikit banyak gadget sudah mempengaruhi hidup kita (lah... bingung gak lu ? -__- hehe)
Percaya nggak percaya, teknologi udah approach kita sampe segitunya loh guys, sampe-sampe kadang kita nggak sadar kalo kita udah jadi budak teknologi, budaknya gadget. Ini parah guys ! Seriously parah !
Gadget yang bernyawa aja sedang udah bisa ngatur kita, gimana ke tahun-tahun berikutnya nanti ? :'(
Sekarang gak perlu lagi ada rodi sama romusha, lah gadget aja udah cukup buat kita lupa sama waktu, lupa sama tugas, lupa sama orangtua, bahkan lupa sama diri kita sendiri sebagai manusia. Ya... walaupun gak semua orang kena dampak negatif dari perbudakan gadget, tapi banyak juga saudara-saudara kita diluar sana yang hidupnya rusak gegara gadget. Ya... Alhamdulillah kalo masih ada yang bisa memanfaatkan gadget untuk hal yang positif, tapi tetep aja masih banyak juga yang gunain gadget untuk hal-hal yang negatif. Ya Allah semoga kita semua masuk di golongan yang pertama ya guys... :')
Karena aku lagi ngomongin kartini's day, dan kebetulan juga aku seorang perempuan, maka postinganku juga akan ngebahas tentang perempuan ya. Perempuan-perempuan millennial atau kita sebut aja Kartini millennial.
Sebenernya udah seberapa jauh sih kita menghargai diri kita sendiri sebagai seorang perempuan ?
Seperti yang aku bilang di atas, sadar gak sih kalo kita sekarang terkadang lebih mementingkan publisitas. Yang penting nge-top, yang penting banyak followers, yang penting a, yang penting b, gak tau dah apa yang kita kerjain itu sebenernya positif atau negatif. Ini yang kadang kita kelupaan guys, Ibu kartini dan pahlawan perempuan Indonesia lainnya itu memperjuangkan emansipasi adalah untuk membuat kita supaya bisa berkarya dan bermanfaat lebih banyak lagi. Well.., publisitas itu baik, tapi untuk hal-hal yang positif ya guys. Sadar gak sih kalo dalam hidup kita ini juga ada hak orang lain ? Orang lain berhak menerima manfaat dari kita loh...
Selain itu, kita juga kelupaan memanfaatkan peran kita sebagai seorang perempuan. Kalo kita adalah seorang pelajar perempuan, maka belajarlah dengan baik, bahagiakan dan banggakan orang tuamu dengan prestasi. Kalo kita adalah seorang guru, maka ajarkanlah anak-anak didik kita dengan penuh keikhlasan, ajarkan mereka berpakaian yang rapi, ajarkan mereka mengenal kodratnya sebagai seorang hamba Allah. Kalo kita adalah seorang istri, maka pastikan apapun yang kita berikan untuk keluarga kita adalah yang terbaik. Kalo kita adalah perempuan yang dikaruniai harta yang berlebih dari Allah, maka sedekahkan sebagiannya. Kalo kita adalah perempuan biasa yang masih merasa hidupnya pas-pasan, maka bersedekahlah dengan memberikan senyuman untuk orang disekitar. Kalo kita adalah seorang perempuan, alumni perguruan tinggi ataupun SMA biasa yang memiliki tetangga yang belum mampu membiayai anak-anaknya bersekolah, maka bantu mereka dengan membagikan sedikit ilmu yang pernah kita kecap. Dan masih banyak "kalo-kalo' lainnya lagi guys :')
Kita ini generasi millennial bukan generasi milea. Milea mah digombalin dikit, langsung berbunga-bunga, hatinya udah kek taman bunga (*ps : Maaf untuk para penggemar Dilan dan Milea :D). Perempuan itu harusnya kuat dengan realitas hidup yang ada. Kartini Millenial itu seharusnya mampu memanfaatkan gadget dengan baik dan untuk hal-hal yang bermanfaat aja hehe .
Pernah denger gak sih, "Wanita itu tiang Negara", kalo tiangnya aja udah rusak, gimana dengan negaranya coba. Gimana dengan Indonesia ? :'(
Well.. selagi kita masih punya kesempatan, yok.. berbuat lebih banyak. Kita harus inget sama peran kita sebagai seorang perempuan. Tentunya masing-masing dari kita punya peran yang beda-beda, entah itu peran kecil atau peran besar, maksimalkan yokkk... :)
Mungkin cukup itu postingan dari aku bahas tentang kartini millennial, semoga bermanfaat ya..
Kalo ada kata-kata yang salah ataupun menyinggung aku mohon maaf yang sebesar-besarnya ya, semoga ini bisa jadi bahan renungan dan pengingat buat kita semua..
Yang jelas, para pahlawan kita terdahulu udah banyak ngorbanin waktu, tenaga, pikiran, harta bahkan darah mereka guys, supaya kita bisa hidup bahagia kek sekarang. Jadi, menghargai jasa mereka dengan jadi kartini millennial juga bias jadi salah satu cara menghargai jasa-jasa mereka. Terlebih lagi merawat Indonesia dengan lebih baik. C U.... #lotsoflove
Wassalamu'alaikum..
Stay Happy !
Lisa