Opini

New ways of Ramadhan

15.00


Assalamu’alaikum
hay teman-teman semua !

Akhirnya kembali lagi setelah sangat lama hiatus dari dunia blog. By the way, apa kabar semuanya ? manusia sedang dihadapkan dengan pandemi hebat, yang berhasil membuat lebih dari 2 juta orang terinfeksi. Wabah corona virus yang menyebabkan 180 ribu lebih orang kehilangan nyawa, di Indonesia sendiri hari ini (Minggu, 26 April 2020) sudah 720 orang dinyatakan wafat. Apakah bumi menangis ? menurut saya nggak, karena secara nggak langsung, wabah ini mampu membuat bumi sedikit bernapas lega. Selama ini dia lelah, lihat orang-orang berlomba membangun gedung tinggi, tapi hutan-hutan dibiarkan tak terurus, ditebangi tanpa pilih. Jalan-jalan dipenuhi asap mulai dari buangan kendaraan hingga asap rokok. Iya, sekarang waktunya bumi bernapas lega, menyembuhkan dirinya yang sakit. Jalanan lengang, kantor banyak diliburkan, hampir semua kegiatan di luar rumah diberhentikan sementara, bahkan mudik pun dilarang (tapi pulang kampung boleh kok wkwk). Banyak dampak yang ditimbulkan, baik positif dan negatif tentunya. Di titik ini, semakin kelihatan yang berkuasa di semesta, bukan Negara adidaya yang punya uang segambreng, tapi the one and only Allah SWT. Hal-hal dalam islam yang dianggap aneh oleh sebagian orang menjadi masuk akal. Tapi yang menyayat hati, wabah ini terjadi saat umat muslim menghadapi bulan suci ramadhan. Berkumpul bersama keluarga besar di rumah orang tua menjadi tradisi tak terbantahkan dari dulu hingga kini. Namun semenjak virus ini datang, berjabat tangan aja menjadi larangan keras, sebisa mungkin tidak menyentuh apapun sembarangan. Kembali lagi, selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa. Menjadi bahan untuk kita merenung dan introspeksi diri, apa saja yang sudah kita lakukan selama ini hingga Allah SWT mengirimkan ujian sebesar ini ? Entah ujian atau bahkan, mungkin ini adalah adzabNya, Wallahu’alam.

Sedih karena tidak bisa berkumpul lengkap dengan keluarga besar di bulan yang penuh ampunan pastinya. Sedih karena sholat berjamaa’ah di masjid saja sekarang dilarang, justru kita dianjurkan untuk sholat tarawih di rumah masing-masing. Sedih dan sulit, tapi janji Allah itu pasti. Setelah kesulitan pasti ada kemudahan. Maka yang harus kita lakukan sekarang adalah lebih mendekatkan diri pada Sang Pencipta, lebih banyak berdo’a, beribadah, dan beramal shaleh. Saatnya memperbaiki diri dan berdua’an sama Allah, yang mungkin telah kita lalaikan di ramadhan atau tahun-tahun sebelumnya. Kejar hidayah dan pahala sebanyak-banyaknya.

Terus berdo’a yang terbaik untuk bumi dan semesta ini. Semoga Allah swt segera angkat seluruh penyakit dari dunia ini. Semoga yang sakit disembuhkan, yang sehat ditambah imunitasnya sehingga tak sakit. Jangan lupa berbagi dengan sesame yang membutuhkan, melihat wabah ini selain menyerang kesehatan, juga menyerang sisi perekonomian kita. Banyak hal-hal yang berada diluar jangkauan kita, namun nggak buat Allah Sang Pemilik Semesta. Maka senantiasa ingat Allah dan libatkan Dia dalam berbagai aktivitas kita.

Selamat menunaikan ibadah puasa.
Mohon maaf lahir dan batin.

Opini

YOU - Novel fiksi romance pertamaku di Wattpad :)

10.32


Preview :
"Lambat laun, dia akan berlabuh jua. Mendekat pada tepiannya. Merapat pada dermaganya. Jika aku berhak memilih, maka kau akan jadi labuhan terakhir bagi perahu ini. Aku temukan kau dermaga benderang di antara temaram. Semoga bukan sekedar mimpi di siang bolong atau halnya menanti pelangi di malam hari. Semoga saja..."
Begitulah kira-kira tulisan gadis 21 tahun itu di buku catatannya. Nissa ingin terus berlayar mengikuti arus, sesederhana air yang mengalir ke muara. Ia hanya berharap tak tersesat jauh. Sadar akan kesalahannya yang sudah terlanjur menakhodai perahu ini dengan hati bukan akal. 
Perasaannya mulai goyah, 
Apakah benar  orang itu yang selama ini dia cari ?
Apakah orang itu benar-benar satu rasa dengannya ?

Nissa tidak ingin berkutat dengan pertanyaan-pertanyaan itu, apalagi berkeras dengan jawaban iya. Namun mereka berhasil menjadi hantu di hati dan pikirannya. Sekarang ia hanya ingin terbebas dari semua itu, menjalani hidup sebagaimana gadis normal lainnya. 

Sedalam apapun, rasa penasaran itu tetap tidak akan bisa membunuhnya. Sebaliknya, ia justru tidak ingin tahu jika pada akhirnya laki-laki itu memang bukan takdirnya. Sekali lagi, ia berharap segalanya mengalir ...
**********************************************
Baca Novel Fiksi pertamaku di Wattpad !
YOU
https://www.wattpad.com/user/trilisautami