Opini

Kartini Millenial : Bukan Hanya Publisitas, tapi Kesadaran Peran

15.46

Assalamu'alaikum.....
Hai semua !
Kalo kemarin aku menceritakan kegalauan tentang 'mau ngapain setelah wisuda', maka pada postingan kali ini aku mau bahas tentang Kartini's Day.  
Bulan April ini keknya emang jadi bulannya 'perempuan indonesia'. Well, tanggal 21 April kemarin kita baru aja memperingati Hari Kartini, seorang tokoh pahlawan perempuan Indonesia yang cukup terkenal dan berpengaruh. Perjuangan kartini yang elegan dengan basis politik dan diplomasi pada masa kolonial, berhasil membuat perempuan-perempuan Indonesia pada masa itu mendapatkan haknya, hak untuk bersekolah, mengenyam pendidikan setara dengan laki-laki dan lain-lain. 
Tanpa mengurasi rasa cinta kasih kita pada pahlawan perempuan Indonesia lainnya, yang juga dengan tenaga, harta dan pikirannya memperjuangkan hak perempuan dan bangsa Indonesia. Sosok seperti Tjut Nyak Dien, Dewi Sartika, Keumala Hayati, Tjut Meutia, Nyai Ahmad Dahlan dll yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu, atau bahkan tak sempat tercatat oleh sejarah. Semoga Allah senantiasa memberikan tempat terbaik bagi para pahlawan yang telah mendahului kita. Aamiin... :)



Well, dulu ibu Kartini berjuang menegakkan emansipasi wanita karena memang pada zaman kolonial dulu, akses perempuan untuk berkembang itu terbatas. Kalo kita bandingkan dengan zaman sekarang, tentunya sangat jauh berbeda ya gengs. Berkat usaha para pahlawan Indonesia terdahulu, perempuan Indonesia bisa berkembang lebih baik saat ini. Lihat aja sekarang, ada camat, bupati, walikota, anggota legislatif, menteri, bahkan Indonesia sempat dipimpin oleh presiden perempuan. Hal-hal tersebut merupakan bagian dari efek emansipasi wanita yang pernah diperjuangkan sebelumnya oleh para pahlawan kita. 

Nah.. terus gimana perempuan Indonesia saat ini ?
Apakah kita sudah benar-benar menghargai hak-hak yang diperjuangkan oleh ibu Kartini dan kawan-kawannya dulu ?
Apakah kita sudah benar-benar menerapkan 'emansipasi wanita' yang digaung-gaungkan itu ? 

Kalo dilihat dari potret perempuan Indonesia pada umumnya saat ini, banyak yang sudah memaknai emansipasi dengan baik, tapi banyak juga yang belum. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata emansipasi  berarti pembebasan dari perbudakan. Ya.. terbebas dari 'perbudakan'. Pasti kalian banyak yang mikir, "ya sekarang kan udah bukan zaman rodi atau romusha lagi, udah gak ada yang namanya perbudakan", atau... "sekarang mah perempuan Indonesia udah bebas merdeka, udah gak kek dulu".
Ya ya ya... mungkin sekarang kita udah lepas dari perbudakan kek zaman kolonial dulu, tapi hal itu nggak lantas buat kita terlepas dari perbudakan yang lainnya, apalagi di zaman yang penuh dengan teknologi dan terang benderang kek gini.

Kita hidup di era 2000-an, yang beberapa orang menyebutnya dengan era 'millenium', tapi sayangnya sekarang kita udah nggak ketemu sama 'Panji si Manusia Millenium' (ya.. kaleee... -__- hehe). Maka dari itu, kita juga sering disebut-sebut sebagai para generasi millennial. Yang lebih suka baca via internet, bukannya koran. Yang lebih seruan chatting via social media , ketimbang ketemu langsung. Yang hobby berkomentar di akun social media orang lain. Yang lebih bangga mendapat banyak likers dan followers karena gaya hidup yang mewah ala konglomerat, ketimbang melakukan hal positif dan bermanfaat orang lain (or do nothing for people around them). Well, inilah KITA.. Kita para millennials yang hidup di era millennium. Ya.. walaupun gak semua dari kita terpengaruh sama yang namanya gadget, tapi sedikit banyak gadget sudah mempengaruhi hidup kita (lah... bingung gak lu ? -__- hehe)

Percaya nggak percaya, teknologi udah approach kita sampe segitunya loh guys, sampe-sampe kadang kita nggak sadar kalo kita udah jadi budak teknologi, budaknya gadget. Ini parah guys ! Seriously parah !
Gadget yang bernyawa aja sedang udah bisa ngatur kita, gimana ke tahun-tahun berikutnya nanti ? :'(
Sekarang gak perlu lagi ada rodi sama romusha, lah gadget aja udah cukup buat kita lupa sama waktu, lupa sama tugas, lupa sama orangtua, bahkan lupa sama diri kita sendiri sebagai manusia. Ya... walaupun gak semua orang kena dampak negatif dari perbudakan gadget, tapi banyak juga saudara-saudara kita diluar sana yang hidupnya rusak gegara gadget. Ya... Alhamdulillah kalo masih ada yang bisa memanfaatkan gadget untuk hal yang positif, tapi tetep aja masih banyak juga yang gunain gadget untuk hal-hal yang negatif. Ya Allah semoga kita semua masuk di golongan yang pertama ya guys... :')

Karena aku lagi ngomongin kartini's day, dan kebetulan juga aku seorang perempuan, maka postinganku juga akan ngebahas tentang perempuan ya. Perempuan-perempuan millennial atau kita sebut aja Kartini millennial.
Sebenernya udah seberapa jauh sih kita menghargai diri kita sendiri sebagai seorang perempuan ?
Seperti yang aku bilang di atas, sadar gak sih kalo kita sekarang terkadang lebih mementingkan publisitas. Yang penting nge-top, yang penting banyak followers, yang penting a, yang penting b, gak tau dah apa yang kita kerjain itu sebenernya positif atau negatif. Ini yang kadang kita kelupaan guys, Ibu kartini dan pahlawan perempuan Indonesia lainnya itu memperjuangkan emansipasi adalah untuk membuat kita supaya bisa berkarya dan bermanfaat lebih banyak lagi. Well.., publisitas itu baik, tapi untuk hal-hal yang positif ya guys. Sadar gak sih kalo dalam hidup kita ini juga ada hak orang lain ? Orang lain berhak menerima manfaat dari kita loh...

Selain itu, kita juga kelupaan memanfaatkan peran kita sebagai seorang perempuan. Kalo kita adalah seorang pelajar perempuan, maka belajarlah dengan baik, bahagiakan dan banggakan orang tuamu dengan prestasi. Kalo kita adalah seorang guru, maka ajarkanlah anak-anak didik kita dengan penuh keikhlasan, ajarkan mereka berpakaian yang rapi, ajarkan mereka mengenal kodratnya sebagai seorang hamba Allah. Kalo kita adalah seorang istri, maka pastikan apapun yang kita berikan untuk keluarga kita adalah yang terbaik. Kalo kita adalah perempuan yang dikaruniai harta yang berlebih dari Allah, maka sedekahkan sebagiannya. Kalo kita adalah perempuan biasa yang masih merasa hidupnya pas-pasan, maka bersedekahlah dengan memberikan senyuman untuk orang disekitar. Kalo kita adalah seorang perempuan, alumni perguruan tinggi ataupun SMA biasa yang memiliki tetangga yang belum mampu membiayai anak-anaknya bersekolah, maka bantu mereka dengan membagikan sedikit ilmu yang pernah kita kecap. Dan masih banyak "kalo-kalo' lainnya lagi guys :')

Kita ini generasi millennial bukan generasi milea. Milea mah digombalin dikit, langsung berbunga-bunga, hatinya udah kek taman bunga (*ps : Maaf untuk para penggemar Dilan dan Milea :D). Perempuan itu harusnya kuat dengan realitas hidup yang ada. Kartini Millenial itu seharusnya mampu memanfaatkan gadget dengan baik dan untuk hal-hal yang bermanfaat aja hehe .
Pernah denger gak sih, "Wanita itu tiang Negara", kalo tiangnya aja udah rusak, gimana dengan negaranya coba. Gimana dengan Indonesia ? :'(
Well.. selagi kita masih punya kesempatan, yok.. berbuat lebih banyak. Kita harus inget sama peran kita sebagai seorang perempuan. Tentunya masing-masing dari kita punya peran yang beda-beda, entah itu peran kecil atau peran besar, maksimalkan yokkk... :)

Mungkin cukup itu postingan dari aku bahas tentang kartini millennial, semoga bermanfaat ya..
Kalo ada kata-kata yang salah ataupun menyinggung aku mohon maaf yang sebesar-besarnya ya, semoga ini bisa jadi bahan renungan dan pengingat buat kita semua..
Yang jelas, para pahlawan kita terdahulu udah banyak ngorbanin waktu, tenaga, pikiran, harta bahkan darah mereka guys, supaya kita bisa hidup bahagia kek sekarang. Jadi, menghargai jasa mereka dengan jadi kartini millennial juga bias jadi salah satu cara menghargai jasa-jasa mereka. Terlebih lagi merawat Indonesia dengan lebih baik. C U.... #lotsoflove

Wassalamu'alaikum..

Stay Happy !
 Lisa











Opini

Mau ngapain setelah wisuda ?

11.26

Assalamu'alaikum..
By the way, ini adalah postingan yang sebenernya nggak terlalu penting-penting amat. wkwk
Nggak ding, ini penting menurut aku. hehe

Pertama, aku ingin menyapa para pembaca dimanapun kalian berada, yang aku yakin mampir kesini karena nyasar gegara judul besar blog ku ada kata-kata 'journal'-nya, atau mungkin juga karena iseng-iseng yang nggak berhadiah.

Kedua, kalo kalian termasuk dalam golongan orang-orang yang baru pertama kali mampir kesini, aku ucapkan thank you udah mau mampir dan selamat datang. Kalo kalian termasuk dalam golongan orang-orang yang pernah mampir atau mungkin pembaca setia (nggak mungkin setia, karena aku sendiri juga jaraaannnggg banget nge-post), aku mau ngucapin selamat datang kembali...

Ok..
Kali ini, aku punya kabar !
Yak, setelah 10 semester ada di kampus, akhirnya aku berhasil juga meraih gelar sarjana pertanian. Perjuangan super panjang, penuh lika-liku, mengharu-biru, luar biasa, bisa terlewati. Exactly, I am super duper happy. Alhamdulillah Allah bless me.. :) Btw, Terima kasih untuk semua orang yang sudah dukung dan turut ngebantu aku selama kuliah di Universitas Sriwijaya. Akhirnya aku lulusss juga hehe :D




Terus pertanyaannya adalah..
Mau ngapain setelah wisuda ? #thinkhard

Ini bakal jadi salah satu kegamangan orang-orang setelah sumringah di hari wisudanya.
Mau ngapain ya abis ini ?
Mau kerja dimana ya ?
Mau kerja sesuai bidang keilmuan atau sesuai hobby aja ya ?
Yap ! ini juga jadi kebimbangan berat bagi aku sampai hari ini. Aku adalah seorang sarjana pertanian, majornya di Agroekoteknologi, Ilmu Tanah. Jujur aja, untuk dapat pekerjaan di perusahaan yang sesuai dengan majorku ini cukup sulit. Kenapa ? karena rata-rata perusahaan meng-hire laki-laki, perempuan mahh jaraanggg banget. Ada sih beberapa, tapi nggak banyak.

Well... ini masih jadi bahan berpikir buat aku. Disatu sisi, aku ingin banget mengaplikasikan ilmu yang udah aku dapet di bangku kuliah dengan bekerja sesuai major atau jurusanku. Tapi, di sisi lain aku juga punya keinginan buat explore diri. Aku pengen gali lebih dalam lagi bakat-bakat yang ada dalam diri. Contohnya, aku hobby ngelukis, desain, dll, aku pengen banget mendalami itu semua. Bahkan bekerja di bidang itu atau malah menciptakan lapangan kerja dari sana. Siapa yang nggak suka sama hobby yang dibayar ? ^^

"Mau S2 atau nikah dulu ?"
Hmm... sebenernya ini bukan pilihan menurutku pribadi. Well, karna aku bukan orang yang ambisius, cenderung ngalir aja kek air tapi juga gak sederas air terjun, aku lebih suka ngejawabnya dengan, "Mana yang dikasih sama Allah SWT lebih dulu aja.. Kalo ada kesempatan buat S2 hayukk, kalo jodoh yang datang duluan juga hayukkk..". Intinya kalo dari aku mah, jangan pernah berhenti ikhtiar dan memperbaiki diri. Memperbaiki diri disini lebih general loh gengs, bukan memperbaiki diri gegara mau dapet jodoh yang baik aja. Lebih dari itu. Memperbaiki diri biar Allah SWT makin sayang sama kita. Disayang Allah kan kita bisa dapet semuanya, kalo disayang sama manusia paling cuma dapet puisi atau bunga atau kalo nggak cokelat :P
Intinya menomorsatukan Allah ketimbang yang lainnya, tapi Usaha dan DO'A nya tetep kenceng :)

Yahh.. inilah cerita aku setelah sekian lama nggak nge-post. Kalo kata Kajol sama Shah Rukh Khan, hidup ini emang Kabhi Kushi Kabhi Gham (yang nggak tau artinya cari sendiri :P). Dah, gitu aja .

Komen dibawah ya, kalo ada yang lagi galau juga :)
Thank U ^^

Wassalamu'alaikum...