Hampir dua tahun, kita
semua saling mengenal. Dimulai dengan
memintal benang dari kapas-kapas putih yang bersih. Menenunnya menjadi
juntaian kain polos, yang kemudian kita beri warna bersama. Kita beri
corak-corak aneh, unik, beragam, berbeda-beda satu dan lainnya. Karya-karya
tangan anak manusia, terlukis jelas tiap milinya. Indah, penuh dengan cerita. Setitik
warna pun bahkan bermakna.
Hari demi hari berlalu,
menghantarkan kita pada titik persimpangan. Mengharuskan salah satu dari kita
pergi untuk beberapa waktu yang cukup lama. Semuanya akan baik-baik saja,
kalimat itu akan selalu menjadi penguat. Seperti bahan khusus yang kita
ciptakan agar kain ini tetap terjaga ketebalannya. Karena kita tahu, jarak yang
jauh bisa saja memutuskan ikatan dari kain ini. Hujan badai dan panas matahari, tidak menutup kemungkinan untuk kain ini menjadi lapuk, rapuh,
kemudian robek begitu saja. Sayangnya, aku lupa. Lupa melapisi kain terbaik
ini. Memang tidak sampai lapuk ataupun robek, namun corak uniknya perlahan
hilang. Perubahan yang cukup sinifikan, jelas saja terlihat meski dipandang
dari segi manapun. Kain ini tak lagi sama.
Kemudian semakin usang seiring
waktu berjalan. Hampir tidak pernah kusadari, untuk sekedar mencuci kain itu. Membasuhnya
dengan air yang harusnya kutimba sendiri. Terlanjur kotor dengan tanganku
sendiri.
Tapi hidayahNya selalu datang
kapan saja dan dari mana saja. Dia ingin aku bersihkan dengan air mata. Dia
ingin aku yang pegang kainnya, mengharumkannya kembali dengan senyuman. Memerasnya
dengan penuh kasih. Mengeringkannya di bawah matahari yang terik. Namun
yakinlah, itu bukan hanya sekedar saja. Tapi Dia berikan makna tak ternilai.
Perubahan yang pernah
terjadi bagaikan metamorphosis yang tidak sempurna. Ulat yang masih lugu
terlalu memaksakan diri menjadi kupu-kupu yang cantik. Entahlah. Walaupun dan
bagaimanapun yang terjadi pasti memiliki hikmah.
Namun sekarang semuanya
kembali seperti sedia kala. Kita hanya butuh waktu untuk memahami diri sendiri.
kita hanya perlu menata ruang hati kita kembali. Karena kita semua satu.
Untuk semuanya, Aku kembali pada satu nama,
kembali karena cintaNya. Seberapapun jauh jiwa berkelana, ia
akan kembali jua pada sang raga lama, pemiliknya yang sejati. Karena mereka
sepasang kekasih yang sudah digariskan olehNya. Maafkan atas kain yang sempat kusam, sahabat :') ..
20 tahun penuh dengan warna, perubahan, dan pastinya berkah dan hikmah.
20 tahun penuh dengan warna, perubahan, dan pastinya berkah dan hikmah.
Selamat datang kembali Lisa… kembali tenang, kembali relax, kembali ke
kehidupan sebelumnya J